DESDM NTB

Pemerintah Fasilitasi Hearing, Petani Jamur, Sawmill, dan PLN Sepakat Bangun Kemitraan

MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memfasilitasi pertemuan hearing antara perwakilan petani jamur, pemilik sawmill (penggergajian kayu), dan PT PLN (Persero) Wilayah NTB. Pertemuan yang digelar di Aula Kantor Dinas ESDM NTB, Rabu (26/11/2025) ini, bertujuan mencari solusi atas kelangkaan serbuk gergaji yang mengancam kelangsungan usaha budidaya jamur.

Pertemuan ini menindaklanjuti surat dari Yayasan Relief Islami Indonesia/Islamic Relief Worldwide di Indonesia. Inti persoalan yang mengemuka adalah terjepitnya petani jamur dalam memperoleh serbuk gergaji, bahan baku utama media tanam, yang ketersediaannya bersaing dengan kebutuhan PLN untuk program co-firing biomassa.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas ESDM NTB, Samsudin, S.Hut, M.Si, yang bertindak sebagai fasilitator. Turut hadir perwakilan petani jamur, perwakilan pemilik sawmill, dan manajemen PLN dari Bidang Energi Biomassa.

Dalam sambutannya, Kadis ESDM NTB, Samsudin, menegaskan pemerintah hadir tidak hanya untuk mendengarkan keluhan, tetapi memastikan langkah nyata. “Prinsip kami adalah incremental improvement, perbaikan bertahap dan berkelanjutan. Kami ingin memestikan keberlanjutan usaha petani jamur dengan skema kemitraan yang adil dan saling membutuhkan,” tegas Samsudin.

Dari sisi petani, ibu Surmi menyampaikan kondisi sulit yang dihadapi kelompoknya. “Produksi jamur turun drastis. Serbuk gergaji yang dulu mudah didapat, kini langka dan harganya mahal. Kami berharap ada solusi nyata, bukan sekadar janji,” ujarnya.

Perwakilan pemilik sawmill mengakui ketersediaan serbuk gergaji, namun distribusinya perlu penataan. Mereka menyatakan kesediaan bekerja sama asal didukung data kebutuhan yang jelas dari petani. Sementara itu, PLN menyampaikan kebutuhan serbuk gergaji untuk co-firing PLTU mencapai 1.000 ton per bulan. Meski terikat kontrak dengan pemasok besar, PLN membuka ruang solusi. “Kami berharap petani bisa menjadi mitra resmi. Kami juga mendorong pendataan ulang petani aktif dan kebutuhannya agar alokasi bisa diatur dengan baik,” jelas perwakilan PLN Bidang Energi Biomassa.

Setelah melalui diskusi intensif, seluruh pihak berhasil merumuskan sejumlah kesepakatan. Disepakati bahwa petani jamur akan diintegrasikan sebagai mitra resmi dalam rantai pasok serbuk gergaji. Sebagai langkah konkret, koperasi yang diwakili oleh Ibu Surmi akan segera melakukan pendataan menyeluruh terhadap jumlah petani jamur aktif, kebutuhan bulanan, dan potensi produksi.

Data ini akan menjadi dasar bagi PLN dan para pemilik sawmill untuk menyusun skema distribusi yang tidak mengganggu pasokan untuk co-firing, namun secara simultan menjamin kebutuhan pokok petani. Pemerintah melalui Dinas ESDM NTB akan memfasilitasi pertemuan lanjutan untuk membahas mekanisme teknis, termasuk harga, volume, dan jadwal penyaluran. Pemerintah juga menjamin fasilitasi penuh agar kemitraan ini berjalan tanpa memunculkan kesulitan baru bagi petani.

Kepala Dinas ESDM NTB menutup pertemuan dengan menekankan komitmen semua pihak untuk segera melaksanakan langkah-langkah konkret yang telah disepakati. “Terima kasih atas partisipasi semua pihak. Mari kita wujudkan komitmen ini untuk mendukung ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” pungkas Samsudin.

Penulis: Yudi Sutowibowo
Dokumentasi: PPID ESDM NTB
Redaktur: Niken Arumdati

Artikel ini dapat disiarkan ulang dengan mencantumkan sumber: desdm.ntbprov.go.id


Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, kewenangan dekonsentrasi dan pembantuan dalam bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi NTB.


NTB Prov.

KONTAK KAMI

Jl. Majapahit No.40, Kekalik Jaya, Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83010

(0370) 621356
Copyright 2025. Dinas ESDM NTB.